Rabu, 24 Agustus 2016

                     
 wana wisata yang di kelola oleh Perum Perhutani yaitu Wana Wisata Tanjung Duriat .Melihat antusias pengunjung mengunjungi Waduk Jatigede memunculkan suatu peluang baru untuk kami membuat suatu wana wisata baru di pinggiranya yaitu Tanjung Duriat. Tanjung Duriat berada desa Pejagan , Kecamatan Situ yang terkenal tanahnya berkualitas tinggi sehingga jika cisema mempunyai konsep wisata air sedangkan Tanjung Duriat mempunyai sebuah konsep wisata yang memperlihatkan sebuah pemandangan Waduk Jatigede . tempat wisata ini berdiri di lahan perum perhutani ini adalah hasil kerjasama antara Perum Perhutani KPH Sumedang dengan LMDH Desa Pajagan.Tempatnya sangat nyaman dan strategis tidak cukup panas dan pemandangan Waduk Jatigede terlihat jelas yang membuat meminat para pengunjung ditambah harga tiket masuknya masih terjangkau yaitu tiket masuk seharga Rp. 5000 ditambah parkir Rp. 2000 untuk sepeda motor dan Rp. 5000 untuk mobil.


Mengapa wana wisataa ini di beri nama Tanjung Duriat ??? Karena Tanjung adalah letak lokasi tersebut menjorok ke arah waduk jati gede dan Duriat ini di ambil dari bahasa sunda yaitu melambangkan Kasih Sayang yang bukan hanya cinta kasih melaian kan kita bisa merasakan nuansa indah Waduk Jatigede dan melihat pelangi dikala hujan, melihat terbenamnya matahari dan munculnya bulan. maka di berilah nama Tanjung Duriat. jika sahabat blogger penasaran maka silahkan mengunjungi apabila sahabat mengunjungi jatigede jangan lupa mampir ke wisata kami Tanjung Durian :D


Minggu, 31 Juli 2016




wisata yang satu ini tak kalah terkenalnya dengan wisata yang ada di sumedang, terletak di daerah conggeang deasa narimbang kab sumedang.

Secara administratif, Curug Ciputrawangi berada di Desa Narimbang, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Curug Ciputrawangi ini merupakan salah satu potensi objek wisata yang berada di kaki sebelah Timur Gunung Tampomas yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) KPH Sumedang Perum Perhutani Unit III Jawa Barat-Banten. Curug Ciputrawangi ini tidak asing lagi bagi para pendaki, karena areal sekitar Curug Ciputrawangi merupakan salah satu posko pendakian Gunung Tampomas selain yang berada di Cibeureum.
Curug Ciputrawangi merupakan air terjun permanen yang tidak terlalu tinggi. Curug Ciputrawangi dapat diklasifikasikan ke dalam tipe air terjun ‘Block’, ‘Horsetail’, dan ‘Slide’. Aliran jatuhan Curug Ciputrawangi tidak terlalu tinggi, tetapi sungainya cukup lebar, sehingga berpengaruh pada aliran jatuhan airnya yang akan melebar juga. Aliran jatuhan air yang lebar dan berasal dari aliran sungai yang lebar juga merupakan salah satu ciri dari klasifikasi air terjun tipe ‘Block’. Dinding air terjun Ciputrawangi sudah mengalami proses geologi yang ditandai dengan adanya pola miring dan memiliki beda ketinggian. Dinding air terjun Curug Ciputrawangi merupakan bidang vertikal tetapi juga memiliki sudut kemiringan karena pengaruh dari proses geologi yang terjadi di daerah tersebut. Dinding air terjun yang memiliki kemiringan serta permukaan yang tidak rata mempengaruhi aliran jatuhan air sehingga Curug Ciputrawangi pun memiliki kalsifikasi lain, yaitu ‘Slide’ dan ‘Horsetail’. Aliran jatuhan air Curug Ciputrawangi tetap mempertahankan kontak dengan dinding air terjun selama proses jatuhannya dan cukup sesuai dengan salah satu ciri air terjun ‘Horsetail’ selain itu, dinding air terjun yang miring mejadikan Curug Ciputrawangi memiliki kesamaan dengan tipe ‘Slide’. Curug Ciputrawangi merupakan air terjun permanen, sehingga pada musim kemarau aliran airnya tidak akan kering. Meskipun dapat dikunjungi setiap waktu, ada waktu-waktu tertentu yang disarankan untuk mengunjugi Curug Ciputrawangi. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Curug Ciputrawangi adalah sekitar bulan Feburari hingga awal Mei dan sekitar awal Oktober hingga awal Desember. Pada musim hujan, terlebih lagi pada puncak musim hujan, kondisi jalan setapak akan cukup licin sehingga menyulitkan pengunjung untuk mencapai lokasi Curug Ciputrawangi.
Sumber: https://dyaiganov.wordpress.com/2015/03/17/curug-ciputrawangi/

Wana wisata cipanteneun

Wana Wisata Cipanteneun merupakan salah satu objek wisata yang ada di daerah Cimalaka, tepatnya di Desa Licin. Wana Wisata ini menyajikan keindahan alam yang masih asri dan udara yang sejuk di bawah pepohonan. Ditambah dengan pemandian atau kolam renang dari air gunung yang jernih. Wana Wisata ini cocok digunakan sebagai tempat bermain air (berenang) atau berkemah.
Kawasan Wana Wisata Cipanteneun merupakan kawasan hutan dengan luas ± 3.00 Ha berupa gunung kecil atau bukit Cipanteneun. Bukit ini ditumbuhi oleh vegetasi pepohonan berupa pohon pinus dan rimba campuran. Tempat ini sangat cocok digunakan sebagai arena kemping atau berkemah. Atau hanya sekedar jalan-jalan bersama keluarga dan bermain bersama anak-anak juga bisa.
Di bawah bukit Cipanteneun ini mengalir air dari mata air. Air dari pegunungan yang sangat jernih ini digunakan untuk mengairi kolam renang yang berjumlah dua buah dan pemandian. Tak heran jika air di kolam renangnya juga jernih. Menurut informasi yang dijadikan oleh Nyocol Sambel tentang Cipanteneun, ada empat mata air yang menjadi sumber kolam renang dan pemandian Cipanteneun ini. Keempat mata air tersebut memiliki khasiat yang berbeda-beda. Misalkan mata air dibawah pohon Loa untuk pemandian perempuan, pohon Tamiang untuk pemandian laki-laki tua dan muda, pohon Kirinyuh untuk pemandian anak muda, pohon Pulus untuk pemandian tua, muda, laki-laki dan perempuan.
Wana Wisata Cipanteneun sangat cocok bagi tujuan wisata keluarga. Dengan membayar tiket hanya 2.500 per orang baik anak-anak maupun dewasa, bisa berenang atau berlibur sepuasnya.
 berenang



Puncak Damar Jatigede merupakan sebuah nama untuk kawasan wisata alam (wana wisata) yang dikembangkan dan dikelola oleh Perum Perhutani KPH (Kesatuan Pemangku Hutan) Sumedang. Wana wisata ini dikembangkan seiring dengan digenanginya bendungan Jatigede. Sehingga selain menyajikan keindahan alam pegunungan di wilayah Puncak Damar, juga menyajikan keindahan hamparan bendungan Jatigede di sebelah timurnya.
 Wisata yang akhir-akhir ini sedang tren di Masyarakat sumedang berlokasi di kawasan ketinggian Puncak Damar Desa Paku Alam Kecamatan Darmaraja. Tepatnya di kawasan hutan petak 24 RPH Ciboboko BKPH Cadasngampar.
Wana Wisata Puncak Damar Jatigede dapat diakses melalui jalan kawasan hutan dan jalan Desa Paku Alam - Situraja. Pengunjung yang ingin berkunjung ke Wana Wisata Puncak Damar bisa mengendarai kendaraan berupa sepeda motor maupun mobil. Di sini terdapat fasilitas lahan parkir untuk motor dan mobil yang terletak sekitar 50 meter sebelum pintu masuk. Di area Wana Wisata Puncak Damar Jatigede, pengunjung bisa menikmati lesehan di beberapa shelter. Ada juga fasilitas lain seperti Gazebo, Camping Ground, Outbound dan tempat bermain anak-anak, mushola kecil dari kayu yang tampak alami. Tak ketinggalan juga tersedia toilet yang bersih. Pada hari libur dan malam Minggu tempat ini biasanya sangat ramai.
Untuk pengunjung yang memasuki kawasan Wana Wisata Puncak Damar Jatigede harus membayar restribusi masuk sebesar Rp.4.000. Harga ini hanya untuk kunjungan biasa. Bagi yang membawa kendaraan ada tambaha untuk biaya parkir sebesar Rp.5.000 untuk kendaraan mobil dan Rp.2.000 untuk sepeda motor.

Popular Posts